"Selamat datang di Kawasan pendidikan Nur Okta Aliza"



Minggu, 19 Juni 2011

E-Government

Pemerintahan elektronik atau e-government :
adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G).

Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government
adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.
Jika e-government seringkali dianggap sebagai pemerintahan online ("online government") atau pemerintahan berbasis internet ("Internet-based government"), banyak teknologi pemerintahan elektronik non-internet yang dapat digunakan dalam konteks ini.

Beberapa bentuk non-internet
termasuk telepon, faksimil, PDA, SMS, MMS, jaringan dan layanan nirkabel (wireless networks and services), Bluetooth, CCTV, sistem penjejak (tracking systems), RFID, indentifikasi biometrik, manajemen dan penegakan peraturan lalu lintas jalan, kartu identitas (KTP), kartu pintar (smart card) serta aplikasi NFC lainnya; ; teknologi polling station (dimana e-voting non-online kini dipertimbangkan), penyampaian penyampaian layanan pemerintahan berbasis TV dan radio, surat-e, fasilitas komunitas online, newsgroup dan electronic mailing list, chat online, serta teknologi pesan instan (instant messenger). Ada pula sejumlah sub-kategori dari e-government spesifik seperti m-government (mobile government), u-government (ubiquitous government), dan g-government (aplikasi GIS/GPS untuk e-government).
Ada banyak pertimbangan dan dampak potensial penerapan dan perancangan e-government, termasuk disintermediasi pemerintah dengan warganya, dampak pada faktor sosial, ekonomi, dan politik, serta halangan oleh status quo pada ranah ini.
 
Pada sejumlah negara seperti Britania Raya
e-government digunakan untuk mengajak kembali ketertarikan warganya pada proses politik. Dalam hal tertentu bahkan dilakukan eksperiman dengan pemilu elektronik, dimana meningkatkan partisipasi pemilu dengan membuat pemilu menjadi mudah. Komisi Pemilihan Umum Britania Raya telah melakukan sejumlah proyek percontohan, meski dibayang-bayangi kekhawatiran akan kecurangan alat ini.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronik

Senin, 06 Juni 2011

E-Commerce

1.     1.  Pengertian E-Commerce
Electronic commerce terdiri dari pembelian dan penjualan produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. Hal ini lebih dari sekedar membeli dan menjual produk secara online. Hal ini juga mencakup seluruh proses online pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan membayar untuk produk dan jasa. Jumlah perdagangan dilakukan secara elektronik telah berkembang luar biasa dengan penggunaan internet yang meluas. Penggunaan perdagangan dilakukan dengan cara ini, memacu dan menggambar pada inovasi dalam transfer dana elektronik, manajemen rantai suplai, pemasaran Internet, proses transaksi online, pertukaran data elektronik (EDI), inventarisasi sistem manajemen, dan sistem pengumpulan data otomatis. Perdagangan elektronik modern biasanya menggunakan World Wide Web setidaknya di beberapa titik dalam siklus transaksi itu, meskipun dapat mencakup berbagai teknologi yang lebih luas seperti e-mail, perangkat mobile dan telepon juga.

Sebagian besar elektronik commerce dilakukan sepenuhnya elektronik untuk virtual seperti akses ke konten premium pada sebuah situs web, namun sebagian besar elektronik commerce melibatkan transportasi fisik item dalam beberapa cara. Online pengecer kadang-kadang dikenal sebagai e-tailers dan eceran online kadang dikenal sebagai e-ekor. Hampir semua pengecer besar telah elektronik commerce keberadaan di World Wide Web.


2.    2.  Kelebihan & Kekurangan E-Commerce
Kelebihan :
> Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pemasaran
> Meningkatkan daya saing perusahaan
> Menggantikan konsep manual
> Pertukaran data atau informasi jadi lebih mudah
> Memudahkan bagi calon pembeli untuk melakukan pembelian produk khususnya produk yang sulit dicari atau jauh dari tempat tinggalnya
> Dalam melakukan transaksi melibatkan intitusi lain, sehingga menguntungkan bagi intitusi itu.

Kekurangan :
> Produk yang dijual tidak semuanya ditampilkan
> Penjelasan produk kurang jelas
> Harga terkadang tidak sesuai
> Produk kurang dikenal oleh masyarakat
> Kurang aman dalam melakukan transaksi
> Tampilan produk kurang jelas
> sering dijadikan untuk melakukan tindak kejahatan, khususnya penipuan.


3.     3.  Manfaat E-commerce
  • Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
  • Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
  • Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

4.      4. Aplikasi E-Commerce

Ada beberapa macam aplikasi E-Commerce yaitu :

1.      Magento ( www.magentocommerce.com )
Aplikasi ini mendukung clean URL ( Tampilan URL yang sederhana dan mudah dibaca) dan optimalisasi di mesin pencari. Fitur yang disediakan terdiri dari sistem kupon diskon, pentetakan faktur,laporan penjualan, dan fasilitas review terhadap produk. Customize mudah dilakukan.
  1. OpenCart ( www.opencart.com )
    bAdalah aplikasi e-commerce yang berbasis PHP. Mudah dirancang dan SEO firendly, mendukung berbagai mata uang, pilihan bahasa, pilihan jalur pembayaran, dan metode pengiriman.
  2. PrestaShop (www.prestashop.com)
    Aplikasi ini terdiri atas front office dan back office. Fitur cukup lengkap, diantaranya pengelolaan inventaris, pesanan, pembayaran, dan pengiriman secara real time. Aplikasi ini juga memungkinkan pembuatan kenggotaan dengna fasilitas pendaftaran pelanggan.
  3. ZenCart ( www.zen-cart.com )
    Aplikasi ini didukung oleh PHP dan MySql, mudah diinstal, menyediakan fitur kupon diskon berdasarkan kuantitas, beragam pilihan cara pembayaran, dan pengiriman, fitur produk andalan, dan kemudahan penambahan notifikasi.
  4. osCommerce ( www.oscommerce.com )
    Aplikasi ini memiliki banyak fitur dengan proses set up yang cepat dan mudah. APlikasi ini tersedia secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License dengan dukungan komunitas yang besar dan aktif.
  5. CubeCart ( www.cudecart.com )
    Aplikasi ini cukup populer dan mendukung PHP dan MySql. Aplikasi ini gratis, namun untuk tulisan Hak Cipta yang ada pada footer tidak boleh diganti, jika ingin dihilangkan tulisan tersebut, harus bayar USD 90. CubeCart versi 4 tidak ada yang gratis.
  6. AgoraCart ( www.agoracart.com )
    Aplikasi ini dibuat dengan Perl/MySql mendukung CSS Manager yang memungkinkan kita melakukan perubahan tampilan toko secara online.
  7. WordPress ( www.wordpress.com )
    Ini merupakan Aplikasi blogging, namun dengan penambahan fitur Plugin e-commerce, anda bisa membuat toko online. Di samping Anda bisa ngeblog, Anda juga bisa membuat Toko Online.

Selasa, 10 Mei 2011

E-Learning

Sejarah dan Perkembangan E-learning

E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

eLearning 2.0

Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail learning.
Selain itu juga, E-learning 2.0 erat hubungannya dengan Web 2.0, social networking (Jejaring Sosial) dan Personal Learning Environments (PLE).

Pengertian E-learning

E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
  • Jaya Kumar C. Koran (2002)
    e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.

  • Dong (dalam Kamarga, 2002)
    e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
    elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

  • Rosenberg (2001)
    menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

  • Darin E. Hartley [Hartley, 2001]
    eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

  • LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]
    eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Manfaat E-learning Bagi Pembelajaran
Lebih mudah mendapatkan materi atau info
Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis e-learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat materinya.

Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak
Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa untuk meningkatkan hasil belajar kita.

Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga
Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau laptop, lalu cari yang kita butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai!!!

Dapat berinteraksi langsung dengan siapapun
Seorang mahasiswa bisa saja bertanya pada temannya materi apa yang diajarkan hari ini atau tugas apa yang diberikan, jika hari itu dia tidak bisa berangkat karena suatu alasan. Dia juga bisa bertanya langsung pada dosennya apa materi yang diajarkan tadi atau tugas apa yang diberikannya. Dalam berinteraksi, dia bisa menggunakan media tulisan. Dia mengetik apa yang akan dibicarakan atau ditanyakan kemudian dikirim ke alamat yang dituju. Dia juga bisa berinteraksi langsung, bisa bertatap muka dan berbicara langsung dengan orang yang diajak bicara. Karena kemajuan teknologi, sekarang hal itu bisa terjadi dengan alat yang bernama webcam.

Bisa tahu materi atau tugas lebih awal
Mahasiswa bisa melihat jadwal atau tugas yang diberikan oleh dosennya yang sudah di upload. Jadi, mahasiswa sudah tahu apa yang akan dilakukan hari ini dan dapat mempersiapkannya lebih awal.


Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

Plus Minus E-learning

Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
  1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
  2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
  3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
  1. Infrastruktur e-Learning:
    Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
  2. Sistem dan Aplikasi e-Learning:
    Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun.
  3. Konten e-Learning:
    Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh mahasiswa kapanpun dan dimanapun. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.
Sedangkan Aktor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing, siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.


METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING

Jadi metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua: 

Synchrounous e-Learning
:
Pengajar dan siswa dalam kelas dan waktu yang
sama meskipun secara tempat berbeda. Nah peran teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas XXXX Dimakassar mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Universitas YYY diJakarta.
Nah ini disebut dengan Synchronous e-Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal.

Asynchronous e-Learning:
Pengajar dan mahasiswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Pengajar dan mahasiswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.

STRATEGI IMPLEMENTASI E-LEARNING
Parameter dari Strategi implementasi e-Learning terlalu bervariasi dan banyak, tergantung kebutuhan, kultur institusi, ketersediaan dana dan berbagai faktor lain.
E-Learning di beberapa perusahaan dan universitas tentang implementasi e-Learning biasanya berupa:
  • e-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin)
  • Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning)
  • Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative
  • Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata
Perlu dicatat bersama bahwa kegagalan implementasi e-Learning kebanyakan bukan karena masalah tools, software atau infrastruktur. Tapi kebanyakan karena human factor, karena beratnya perubahan kultur kerja dan karena tidak adanya kemauan untuk knowledge sharing (content dari elearning itu sendiri).


Kamis, 14 April 2011

Setting FTP Server dengan ProFTPD


ProFTPD adalah free FTP daemon yang didistribusikan di bawah lisensi GNU Public. ProFTPD merupakan aplikasi FTP server yang terkenal akan kehandalannya. ProFTPD adalah ftp server yang dibuat untuk Unix dan keluarga unix, seperti Linux, OpenBSD, FreeBSD, atau yang lainnya, dan tidak mendukung sistem operasi Win****.
Fitur-fitur yang ada pada Proftp ;
* Kita bisa membuat file per-izinan per direktori ftp ?.ftpaccess? yang mirip dengan konfigurasi web server apache ?.htaccess?.
* Mudah dalam mengkonfigurasi untuk multiple virtual FTP server dan anyonymous FTP services.
* Didesain untuk dijalankan secara stand-alone atau servis yang dipanggil melalui inetd/xinetd, tergantung sistem anda.
* Anonymous FTP root direktori tidak memerlukan struktur direktori secara spesifik , system binaries atau system files lainnya.
Langkah-langkah;
1. Pertama-tama download paket ProFTPD di ftp://ftp.proftpd.org/distrib/source/proftpd-1.3.2rc4.tar.gz atau dengan versi yang terbaru, pake dengkul juga boleh. Pada saat instalasi Linux Slackware dengan Full Installation, paket ProFTPD sudah terinstall di mesin anda, anda bisa langsung loncat ke langkah 5 untuk konfigurasi.
2. Lakukan ekstraksi, dengan perintah
unamed@slacker:~proftp# tar xvzf proftpd-1.3.2rc4.tar.gz
3. Lakukan konfigurasi, kompilasi, dan letak instalasi (prefix), contoh seperti di bawah ini,
unamed@slacker:~proftp# ./configure –prefix=/usr –sysconfdir=/etc –localstatedir=/var/run && make
4. Jika tidak ada error, “Mari Kita Install
unamed@slacker:~proftp# make install
5. Membuat Account untuk ProFTPD, ikuti langkah-langkah di bawah ini,
root@slacker:~/proftp# groupadd -g 46 proftpd
root@slacker:~/proftp# useradd -c proftpd -d /srv/ftpd -g proftpd -s /usr/bin/proftpdshell -u 46 proftpd
root@slacker:~/proftp# usermod -c proftpd -d /srv/ftpd -g proftpd -s /usr/bin/proftpdshell -u 46 proftpd
root@slacker:~/proftp# install -v -d -m775 -o proftpd -g proftpd /home/ftp
root@slacker:~/proftp# ln -v -s /bin/false /usr/bin/proftpdshell
`/usr/bin/proftpdshell’ -> `/bin/false’
root@slacker:~/proftp# echo /usr/bin/proftpdshell >> /etc/shells
6. Lalu tahap konfigurasi, buka konfigurasi /etc/proftpd.conf edit dengan teks editor kesayangan anda,
unamed@slacker:~proftp# vi /etc/proftpd.conf
Lalu isi konfigurasi seperti di bawah ini,
# This is a basic ProFTPD configuration file.
# It establishes a single server and a single anonymous login.
# It assumes that you have a user/group “nobody” and “ftp”
# for normal/anonymous operation.
ServerName “ProFTPD Server”
ServerType standalone
DefaultServer on
# Port 21 is the standard FTP port.
Port 21
# Umask 022 is a good standard umask to prevent new dirs and files
# from being group and world writable.
Umask 022
# To prevent DoS attacks, set the maximum number of child processes
# to 30. If you need to allow more than 30 concurrent connections
# at once, simply increase this value. Note that this ONLY works
# in standalone mode, in inetd mode you should use an inetd server
# that allows you to limit maximum number of processes per service
# (such as xinetd)
MaxInstances 30
# Set the user and group that the server normally runs at.
User proftpd
Group proftpd
# This next option is required for NIS or NIS+ to work properly:
#PersistentPasswd off
SystemLog /var/log/proftpd.log
TransferLog /var/log/xferlog
# Normally, we want files to be overwriteable.
AllowOverwrite on
# A basic anonymous FTP server configuration.
# To enable this, remove the user ftp from /etc/ftpusers.
RequireValidShell off
User ftp
Group ftp
# We want clients to be able to login with “anonymous” as well as “ftp”
UserAlias anonymous ftp
# Limit the maximum number of anonymous logins
MaxClients 10
# We want ‘welcome.msg’ displayed at login, and ‘.message’ displayed
# in each newly chdired directory.
DisplayLogin welcome.msg
# DisplayFirstChdir .message
# Limit WRITE everywhere in the anonymous chroot
DenyAll
7. Buka file /etc/ftpusers, dan beri tanda # pada baris ftp
8. Buat file rc.proftpd dan disimpan dalam direktori /etc/rc.d atau /etc/init.d untuk ProFTPD dijalankan secara otomatis setiap komputer dihidupkan, berikut scriptnya,
#!/bin/sh
# ProFTPD files
FTPD_BIN=/usr/sbin/proftpd
FTPD_CONF=/etc/proftpd.conf
PIDFILE=/var/run/run/proftpd.pid
# If PIDFILE exists, does it point to a proftpd process?
if [ -f $PIDFILE ]; then
pid=`cat $PIDFILE`
fi
if [ ! -x $FTPD_BIN ]; then
echo “$0: $FTPD_BIN: cannot execute”
exit 1
fi
case $1 in
start)
if [ -n "$pid" ]; then
echo “$0: proftpd [PID $pid] already running”
exit
fi
if [ -r $FTPD_CONF ]; then
echo “Starting proftpd…”
$FTPD_BIN -c $FTPD_CONF
else
echo “$0: cannot start proftpd — $FTPD_CONF missing”
fi
;;
stop)
if [ -n "$pid" ]; then
echo “Stopping proftpd…”
kill -TERM $pid
else
echo “$0: proftpd not running”
exit 1
fi
;;
restart)
if [ -n "$pid" ]; then
echo “Rehashing proftpd configuration”
kill -HUP $pid
else
echo “$0: proftpd not running”
exit 1
fi
;;
*)
echo “usage: $0 {start|stop|restart}”
exit 1
;;
esac
exit 0
Lalu ketik perintah,
root@slacker:~/proftp# chmod +x /etc/rc.d/rc.proftpd
8. Aktifkan ProFTPD,
root@slacker:~/proftp# proftpd -c /etc/proftpd.conf
test dengan akun proftpd yang dibuat sebelumnya,
root@slacker:~# ftp localhost
Connected to localhost.
220 ProFTPD 1.3.1 Server (FTP Server on slackware.org) [::ffff:127.0.0.1]
Name (localhost:root): proftpd
331 Password required for proftpd
Password:
proftpd access granted, restrictions apply
Remote system type is UNIX.
Using binary mode to transfer files.
ftp>
sampai di atas, anda berhasil dengan akun user yang anda buat sendiri, lalu coba dengan akun anyonymous,
root@slacker:~# ftp localhost
Connected to localhost.
220 ProFTPD 1.3.1 Server (FTP Server on slackware.org) [::ffff:127.0.0.1]
Name (localhost:root): anonymous
331 Anonymous login ok, send your complete email address as your password
Password:
230 Anonymous access granted, restrictions apply
Remote system type is UNIX.
Using binary mode to transfer files.
ftp>
http://bolpoint.wordpress.com/2010/03/11/setting-ftp-server-dengan-proftpd/

Contoh Aplikasi :
22.1. Installasi
Jika aplikasi ProFTPd sudah terinstall, tidak usah di install kembali.
debian-server:~# apt-get install proftpd openssl ssl-cert
22.2. Konfigurasi
22.2.1. Konfigurasi ProFTPd

Edit file konfigurasi ProFTPd seperti berikut, atau jika ingin menggunakan konfigurasi Anda sendiri, ya silahkan.
debian-server:~# vim /etc/proftpd/proftpd.conf
UseIPv6 off
IdentLookups off
ServerIdent on “Al-Mansyurin Forensic Labs”
#. . .

User ftp
UserAlias anonymous ftp
Pastikan bahwa pada file utama ProFTPd, file tls.conf ikut dijalankan ketika ProFTPd restart. Edit dan hilangkan tanda pagar pada script berikut ini.
# This is used for FTPS connections
Include /etc/proftpd/tls.conf
22.2.2 Creating The SSL Certificate For TLS
Agar kita bisa menggunakan TLS, kita harus membuat Sertifikat SSL terlebih dahulu. Kemudian, kita bisa mengenerate Sertifikat SSL seperti berikut:

debian-server:~# openssl req -x509 -newkey rsa:1024 -keyout /etc/ssl/private/proftpd.key -out /etc/ssl/certs/proftpd.crt -nodes -days 365
Country Name (2 letter code) [GB]: ID
State or Province Name (full name) [Some-State]: East Java
Locality Name (eg, city) []: Mojokerto
Organization Name (eg, company; recommended) []: Al-Mansyurin Team
Organizational Unit Name (eg, section) []:
server name (eg. ssl.domain.tld; required!!!) []: debian.edu
Email Address []: admin@debian.edu

Rubah hak akses kepemilikan dua file tersebut, agar hanya dapat dimodifikasi oleh account super user saja.

debian-server:~# chmod 600 /etc/ssl/certs/proftpd.crt
debian-server:~# chmod 600 /etc/ssl/private/proftpd.key

22.2.3 Enabling TLS In ProFTPd
Selanjutnya, edit file tls.conf untuk mengkonfigurasi SSL Certificate dan SSL Key.
debian-server:~# vim /etc/proftpd/tls.conf

TLSEngine on
TLSLog /var/log/proftpd/tls.log
TLSProtocol SSLv23
TLSRSACertificateFile /etc/ssl/certs/proftpd.crt
TLSRSACertificateKeyFile /etc/ssl/private/proftpd.key
TLSOptions NoCertRequest
TLSVerifyClient off
TLSRequired on

Terakhir, pastikan semua konfigurasi berjalan dengan merestart servis FTP.

debian-server:~# /etc/init.d/proftpd restart
Stopping ftp server: proftpd.
Starting ftp server: proftpd.
22.3. Pengujian
Sekarang anda bisa mencoba koneksi ke FTP Server dengan menggunakan FTP Client. Anda juga harus mensetting FTP Client agar menggunakan protokol SSL/TLS (ini wajib, jika anda menggunakan TLSRequired on). Berikut contoh konfigurasinya pada FileZilla.
  • Pilih menu File > Site Manager
  • Kemudian pilih New Site. Pastikan bahwa ServerType menggunakan FTPES.
Selanjutnya pilih Connect, maka akan muncul pesan seperti gambar di bawah ini.
http://wikilog.net/id/1224097-ftp-server-with-openssl-ftps.html